Jumat, 26 April 2013 By: Muthia Audina

STUDY KASUS~Pendekatan Kognitif dalam Pembelajaran (Teori Bandura)


Albert Bandura percaya bahwa jika kita hanya belajar dengan cara trial and error, maka belajar menjadi sesuatu yang sangat sulit dan memakan waktu yang lama. Daripada melakukan sesuatu secara trial and error, banyak perilaku kompleks yang berhasil dilakukan karena adanya paparan atau karena kita melihat contoh perilaku (yang dilakukan oleh model, orang lain di sekitar kita) dengan mengamati orang lain, kita dapat memiliki pengetahuan, keterampilan, peraturan, strategi, kepercayaan, dan sikap.
Saya sangat setuju dengan toeri Bandura yang mengat
akan bahwa ada empat proses yang terlibat di dalam pembelajaran, yaitu: attention, retention, motor reproduction, dan reinforcement.
Sebelum saya menjadi anak perantauan, dulu di rumah, di kampung nun jauh di mata sana, saya sering membantu Ibu memasak, apapun itu jenis masakannya. Saya suka kalau melihat Ibu memasak dan ada hasrat dari dalam hati untuk belajar memasak. Ingin meniru Ibu, seperti itu. Kalau Ibu buatin makanan selalu enak, padahal bahannya sederhana, misalnya tempe. Terus sering dipuji sama Ayah, saya juga. Rasanya kalau pandai memasak itu layaknya menjadi suatu ibadah, soalnya buat orang senang juga
J. Dan saya mengimitasi perilaku Ibu yang pintar memasak dengan hasil yang enak dan pas di lidah.
Penjelasannya:
Dalam model Bandura, jika saya ingin memasak, maka saya perlu memperhatikan cara-cara, bahan-bahan dalam memasak. Saya perlu mengingat apa yang dilakukan Ibu dan apa saran-sarannya dalam memasak. Saya juga memerlukan kemampuan motorik untuk mengulang apa yang telah diajarkan Ibu. Pujian dari Ibu setelah saya menyelesaikan beberapa resep makanan akan meningkatkan motivasi saya untuk terus memasak.

0 comments:

Posting Komentar