A.
Konsep
Kreativitas
1. Kreativitas
dan Aktualisasi Diri
Hubungan
antara kreativitas dan aktualisasi diri adalah salah satu konsep yang sangat
penting dalam bidang kreativitas. Menurut Abraham Maslow dan Carl Rogers,
selaku psikolog Humanistik, aktualisasi diri adalah apabila seseorang
menggunakan semua bakat dan talentanya untuk menjadi apa yang dia mampu—mengaktualisasikan
atau mewujudkan potensinya. Menurut Maslow (1968) aktualisasi diri merupakan
karakteristik yang fundamental, suatu potensialitas yang ada pada semua manusia
saat dilahirkan, akan tetapi sering lenyap (tersembunyi), terhambat, atau
terpendam dalam proses pembudayaan.
Rogers
(1962) mengatakan bahwa sumber dari kreativitas adalah kecenderungan untuk
mengaktualisasikan diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang hingga
menjadi matang, juga kecenderungan untuk mengekpresikan dan mengaktifkan semua
kemampuan organisme. Sedangkan Clark Moustakis (1967), menekankan bahwa
kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas
individu secara keseluruhan (hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan
dengan orang lain).
Damm
(1970) menyimpulkan bahwa baik kreativitas maupun inteligensi berkorelasi
dengan aktualisasi diri.
Pribadi
yang dapat mengaktualisasikan diri adalah seseorang yang sehat mental, dapat
menerima dirinya, selalu berinovasi, berfungsi secara total, berpikir
demokratis serta kritis, dan sebagainya.
2. Konsep
Kreativitas dengan Pendekatan 4 P
Rhodes:
”Four P’s of Creativity : Person, Process,
Press, Product”.
Keempat P ini saling berkaitan, yaitu Pribadi (Person) kreatif yang
melibatkan diri dalam proses (Process) kreatif, dan dengan dorongan dan
dukungan (Press) dari lingkungan, menghasilkan produk (Product) kreatif.
Torrance
(1988): dengan berfokus pada proses kreatif, dapat ditanyakan jenis pribadi
yang bagaimanakah akan berhasil dalam proses tersebut, lingkungan yang
bagaimanakah yang akan memudahkan proses kreatif, dan produk yang bagaimanakah
yang dihasilkan dari proses kreatif?
a.
Defenisi
pribadi
·
Hulbeck (1945): tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya.
·
Sternberg (1988): ”three
facet model of creativity”,
Kreativitas = Inteligensi
+Gaya Kognitif + Kepribadian/Motivasi
*Inteligensi :
kemampuan verbal, pemikiran lancar, pengetahuan, perencanaan, perumusan
masalah, penyusunan strategi, representasi mental, ketrampilan pengambilan
keputusan, keseimbangan.
*Gaya kognitif :
kelonggaran dan
ketertarikan pada konvensi, menciptakan aturan-aturan sendiri, melakukan hal-hal dengan cara sendiri, menyukai masalah yang tidak terlalu berstruktur, suka menulis, merancang, suka pada jabatan yang menuntut kreativitas.
*Kepribadian / motivasi : kelenturan, toleransi pada ambiguitas, dorongan berprestasi dan mendapat pengakuan ulet menghadapi rintangan, moderat dalam pengambilan keputusan.
b.
Proses
·
Torrance (Sternberg, 1988) :
-Menemukan / merasakan kesulitan-kesulitan, masalah, kesenjangan informasi, bagian-bagian
yang hilang dan pertanyaan-pertanyaan.
-Membuat dugaan dan hipotesis tentang hal-hal tersebut.
-Mengevaluasi dan menguji dugaan serta hipotesis.
-Memungkinkan dilakukannya revisi dan uji ulang terhadap hipotesis.
-Menyampaikan hasil.
·
Wallas (1926) :
-Tahap
persiapan
-Inkubasi
-Iuminasi
-Verifikasi
c.
Produk
Rogers
mengemukakan bahwa:
-Produk
itu harus nyata
-Baru
-Hasil
dari kualitas unik individu
·
Baron (1969)
kreativitas merupakan kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru.
·
Haefele (1962)
kreativitas membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna sosial.
d.
Press (dorongan
Simpson (Vernon, 1982) kemampuan kreatif merupakan inisiatif yang termanifestasikan dalam kekuatannya untuk melepaskan diri dari rangkaian pemikiran yang biasa à dorongan internal.
B.
Konsep
Anak Berbakat dan Keberbakatan (Giftedness)
1. Defenisi
U.S. Office of Education (USOE) tentang Keberbakatan
Anak
berbakat adalah mereka yang oleh orang-orang profesional diidentifikasi sebagai
anak yang mampu mencapai prestasi yang tinggi kerena mempunyai
kemampuan-kemampuan yang unggul, yaitu meliputi:
o Intelektual
umum
o Akademik
khusus
o Berpikir
kreatif –produktif
o Leadership
o Kemampuan
dalam satu bidang seni
o Kemampuan
psikomotor
2. Konsepsi
Renzulli tentang Keberbakatan
“Three-Ring Conception”dari
Renzulli yang menyatakan bahwa tiga ciri pokok yang merupakan kriteria
keberbakatan, yaitu:
a) Kemampuan
di atas rata-rata (inteligensi)
b) Kreativitas
Kelompok
kedua yang dimiliki anak/orang berbakat ialah kreativitas sebagai kemampuan
umum untuk menciptakan sesuatu yang baru.
c) Pengikatan
diri terhadap tugas
Pengikatan
diri terhadap tugas sebagai bentuk motivasi yang internal dengan tujuan untuk
mendorong seseorang untuk tekun dan ulet mengerjakan tugasnya, meskipun
mengalami rintangan (hambatan), menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung
jawabnya.