Rabu, 11 September 2013 0 comments By: Muthia Audina

[KREATIVITAS] Konsep Keberbakatan dan Kreativitas



A.    Konsep Kreativitas
1.      Kreativitas dan Aktualisasi Diri
Hubungan antara kreativitas dan aktualisasi diri adalah salah satu konsep yang sangat penting dalam bidang kreativitas. Menurut Abraham Maslow dan Carl Rogers, selaku psikolog Humanistik, aktualisasi diri adalah apabila seseorang menggunakan semua bakat dan talentanya untuk menjadi apa yang dia mampu—mengaktualisasikan atau mewujudkan potensinya. Menurut Maslow (1968) aktualisasi diri merupakan karakteristik yang fundamental, suatu potensialitas yang ada pada semua manusia saat dilahirkan, akan tetapi sering lenyap (tersembunyi), terhambat, atau terpendam dalam proses pembudayaan.

Rogers (1962) mengatakan bahwa sumber dari kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang hingga menjadi matang, juga kecenderungan untuk mengekpresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme. Sedangkan Clark Moustakis (1967), menekankan bahwa kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu secara keseluruhan (hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan dengan orang lain).

Damm (1970) menyimpulkan bahwa baik kreativitas maupun inteligensi berkorelasi dengan aktualisasi diri.

Pribadi yang dapat mengaktualisasikan diri adalah seseorang yang sehat mental, dapat menerima dirinya, selalu berinovasi, berfungsi secara total, berpikir demokratis serta kritis, dan sebagainya.

2.      Konsep Kreativitas dengan Pendekatan 4 P
Rhodes: ”Four P’s of Creativity : Person, Process, Press, Product”. Keempat P ini saling berkaitan, yaitu Pribadi (Person) kreatif yang melibatkan diri dalam proses (Process) kreatif, dan dengan dorongan dan dukungan (Press) dari lingkungan, menghasilkan produk (Product) kreatif.
Torrance (1988): dengan berfokus pada proses kreatif, dapat ditanyakan jenis pribadi yang bagaimanakah akan berhasil dalam proses tersebut, lingkungan yang bagaimanakah yang akan memudahkan proses kreatif, dan produk yang bagaimanakah yang dihasilkan dari proses kreatif?

a.      Defenisi pribadi
·         Hulbeck (1945): tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya.
·         Sternberg (1988): ”three facet model of creativity”,
                        Kreativitas = Inteligensi +Gaya Kognitif + Kepribadian/Motivasi
*Inteligensi : kemampuan verbal, pemikiran lancar, pengetahuan, perencanaan, perumusan masalah, penyusunan strategi, representasi mental, ketrampilan pengambilan keputusan, keseimbangan.
*Gaya kognitif : kelonggaran dan ketertarikan pada konvensi, menciptakan aturan-aturan sendiri, melakukan hal-hal dengan cara sendiri, menyukai masalah yang tidak terlalu berstruktur, suka menulis, merancang, suka pada jabatan yang menuntut kreativitas.
*Kepribadian / motivasi : kelenturan, toleransi pada ambiguitas, dorongan berprestasi dan mendapat pengakuan ulet menghadapi rintangan, moderat dalam pengambilan keputusan.

b.      Proses
·         Torrance (Sternberg, 1988) :
-Menemukan / merasakan kesulitan-kesulitan, masalah, kesenjangan informasi, bagian-bagian yang hilang dan pertanyaan-pertanyaan.
-Membuat dugaan dan hipotesis tentang hal-hal tersebut.
-Mengevaluasi dan menguji dugaan serta hipotesis.
-Memungkinkan dilakukannya revisi dan uji ulang terhadap hipotesis.
-Menyampaikan hasil.
·         Wallas (1926) :
-Tahap persiapan
-Inkubasi
-Iuminasi
-Verifikasi

c.       Produk
Rogers mengemukakan bahwa:
-Produk itu harus nyata
-Baru
-Hasil dari kualitas unik individu
·         Baron (1969) kreativitas merupakan kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru.
·         Haefele (1962) kreativitas membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna sosial.

d.      Press (dorongan
    Simpson (Vernon, 1982) kemampuan kreatif merupakan inisiatif yang termanifestasikan dalam kekuatannya untuk melepaskan diri dari rangkaian pemikiran yang biasa à dorongan internal.

B.     Konsep Anak Berbakat dan Keberbakatan (Giftedness)

1.      Defenisi U.S. Office of Education (USOE) tentang Keberbakatan
Anak berbakat adalah mereka yang oleh orang-orang profesional diidentifikasi sebagai anak yang mampu mencapai prestasi yang tinggi kerena mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul, yaitu meliputi:
o   Intelektual umum
o   Akademik khusus
o   Berpikir kreatif –produktif
o   Leadership
o   Kemampuan dalam satu bidang seni
o   Kemampuan psikomotor

2.      Konsepsi Renzulli tentang Keberbakatan
“Three-Ring Conception”dari Renzulli yang menyatakan bahwa tiga ciri pokok yang merupakan kriteria keberbakatan, yaitu:
a)      Kemampuan di atas rata-rata (inteligensi)
b)      Kreativitas
Kelompok kedua yang dimiliki anak/orang berbakat ialah kreativitas sebagai kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru.
c)      Pengikatan diri terhadap tugas
Pengikatan diri terhadap tugas sebagai bentuk motivasi yang internal dengan tujuan untuk mendorong seseorang untuk tekun dan ulet mengerjakan tugasnya, meskipun mengalami rintangan (hambatan), menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.