PRINSIP
PENDIDIKAN ORANG DEWASA
Prinsip
pendidikan orang dewasa ini dimaksudkan untuk memberi pengetahuan tentang apa
saja yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pendidikan orang dewasa dengan
baik.
Prinsip-prinsip
pendidikan orang dewasa yang akan dijelaskan adalah sebagai berikut:
1. Hukum Belajar
Bagaimana belajar dan kondisi yang dapat meningkatkan hasil belajar.
Hukum belajar terdiri dari atas beberapa unsur, yaitu:
a)
Keinginan belajar
b)
Pengertian terhadap tugas
c)
Hukum latihan
d)
Hukum akibat
e)
Hukum asosiasi
f)
Rasa tertarik, keuletan, dan intensitas
g)
Kesiapan hati
h)
Pengetahuan akan keberhasilan dan kegagalan
2. Penetapan Tujuan
Kunci keberhasilan dalam pendidikan orang dewasa adalah mempunyai tujuan
khusus tentang perilaku maupun performansi yang jelas dan bergerak menuju ke
tujuan tersebut secara konsisten.
a)
Tujuan umum
b)
Maksud pendidikan
c)
Tujuan khusus
d)
Memilih materi pelajaran
3. Mengembangkan Sikap, Idealisme, dan
Minat
Sikap, idealisme, dan minat adalah dasar tujuan khusus ranah afektif dan
merupakan suatu kualitas emosi yang penting, Mengembangkan sikap positif
terhadap hal yang baik dan sikap negatif terhadap hal yang buruk.
4. Mengajar Pengetahuan
Hanya pengetahuan yang relevan untuk mencapai tujuan khusus program
pendidikan yang sedang dijalankan. Pengetahuan kemudian dibagi menjadi dua
(Morgan, et al), yaitu:
·
Pengetahuan yang harus dipelajari secara
mendetail dn harus diingat secara permanen
·
Pengetahuan yang dipelajari untuk mengetahui di
mana memperolehnya dan bagaimana menggunakannya.
Pengetahuan menurut Romiszowski dikelompokkan menjadi:
ü
Fakta, mengenai “apa”
ü
Konsep, mengenai pengertian sesuatu
ü
Prosedur, mengenai bagaimana mengerjakan sesuatu
ü
Prinsip, mengenai atau mengapa sesuatu
berhubungan
5. Mengembangkan Kemampuan
Pendidik
atau pembimbing harus tahu tipe kemampuan apa yang diinginkan oleh peserta
didik. Di sini akan dijelasakn secara garis besar bagaimana mengembangkan:
a) Kemampuan menilai dan mempertimbangkan, ada
beberapa cara untuk mengembangkan kemampuan menilai dan mempertimbangkan,
yaitu:
ü
Pilihlah
situasi tertentu yang akan dinilai dan dianalisis
ü
Persiapkan
peserta didik atau pelajar
ü
Tentukan
kriteria standarnya, beri bobot pada masing-masing kriteria
ü
Peserta
didik kemudian harus menggunakan kriteria tersebut terhadap sejumlah kasusu dan
beritahukan cara menilainya. Setelah peserta didik selesai menilai, pembimbing
harus memeriksanya dan tekankan mana yang sudah benar dan mana yang masih
salah.
ü
Instruktur
maupun peserta didik harus selalu ingat bahwa latihan dalam
menilai/mempertimbangkan tanpa penegrtian dan penerapan prinsip adalah sia-sia.
ü
Minta
peserta didik berlatih sendiri.
b) Kemampuan
psikomotor atau keterampilan, berikut ini empat langkah dalam Job Instruction Training, yakni:
o
Persiapkan
peserta didik
o
Ajarkan
apa yang perlu diajarkan
o
Praktikkan
kepada peserta didik
o
Tindak
lanjut
c)
Kemampuan memecahkan masalah
Langkah
pemecahan masalah, yaitu sebagai berikut:
1. Pengenalan Problem
2. Buat daftar kemungkinan pemecahan masalah
atau hipotesisnya
3. Kumpulkan semua fakta yang tersedia yang
dapat mendukung setiap pemecahan masalah tentatif
4. Organisasikan dan pertimbangkan semua fakta
yang mendukung pemecahan masalah tentatif
5. Tetapkan kesimpulan tentatif
6. Cek kesimpulan tentantif yang telah
ditetapkan.
6. Mendiskusikan Isu Kontroversial
Suatu
isu dikatakan kontovesial jika beberapa cara yang diusulkan untuk memecahkannya
bertentangan dengan kepentingan dan kepercayaan sebagian orang. Penyebab utama
terjadinya isu kontroversial adalah loyalitas dasar yang dimiliki orang tehadap
organisasi, lembaga, atau kelompoknya.
7. Cara Membentuk Kebiasaan
Membentuk
dan mengakhiri suatu kebiasaan adalah salah satu hasil yang pendidikan orang
dewasa yang sangat penting. Caranya
adalah silahkan membaca point-point di bawah ini dengan seksama dan penuh
perhatian.
·
Temukan
konsep kebiasaan baru yang ingin dikembangkan sejelas mungkin.
·
Mulailah
kebiasaan baru dengan kemauan yang kuat.
·
Jangan
biarkan pengecualian terjadi sampai kebiasaan baru tersebut benar-benar
berakar.
·
Latihlah
kebiasaan baru itu pada setiap kesempatan, walaupun dalam keadaan sibuk,
carilah kesempatan untuk berlatih.
·
Latihan
dengan selang waktu yang lama akan lebih baik daripada latihan secara intensif
dalam waktu yang relatif singkat.
·
Latihan
hendaknya dilakukan sesempurna mungkin.
·
Situasi
dan kondisi hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga menyenangkan.
·
Pembentukan
kebiasaan baru hendaknya sebagai hasil dari dorongan dirinya sendiri, bukan
dari orang lain.
Sumber: Suprijanto. 2007. Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sumber: Suprijanto. 2007. Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta: PT Bumi Aksara.