Motivasi Afiliasi ~ berhubungan dengan orang lain / berkumpul dengan orang
lain. Manusia adalah makhluk sosial, manusia tidak akan bias hidup sendiri di dunia ini, manusia tidak akan berarti apa-apa jika hanya bergantung pada diri sendiri. Pada saat ini saya berada pada kehidupan yang menomor satukan kata “tergantung”. Selama delapan
semester (InsyaAllah), setiap manusia yang berkecimpung di
dunia “tergantung” ini akan intens dalam kegiatan presentasi.
Kebanyakan mata kuliah menerapkan system kuliah yang
seperti itu. Presentasi ini akan sangat tidak mungkin dilakukan masing-masing pribadi. Memangnya mau standup comedy ? Makadari itu, presentasi ini membentuk sebuah kelompok, yang
maksimal berjumlah 7-8 orang.Di sinilah Motivasi Afiliasi berperan penting dan sangat dibutuhkan. Kalau motivasi ini rendah tidak jarang didapatkan kesulitan-kesulitan
yang akan melanda pada proses-proses belajar. Namun, jika afiliasi tinggi dan sangat terkoordinasi, pasti urusan-urusan perkuliahan juga akan baik.
Motivasi Prestasi ~ mastery
goals, performance – approach
goals, performance-avoidance goals. Terkadang, saya bias seolah-olah mengalami ketiga jenis motivasi prestasi tersebut. Dan menurut saya, ketiga tersebut akan sesuai dengan situasi yang
saya alami. Jika saya sangat penasaran terhadap sesuatu, saya akan mencari informasi tersebut sampai dapat. Otomatis sesuatu itu menarik dan sangat penting.Itu berarti
mastery goals saya sedang muncul. Lalu, keinginan saya untuk mendapatkan nilai yang
maksimal, saya akan melakukan apa saja untuk itu. Kerja keras yang
lebih akan sangat berperan pada saat-saat seperti itu. Hal ini performance - approach
goals saya sedang bereaksi. Pendapat saya performance - approach
goals dan performance-avoidance
goals memiliki hubungan yang positif. Karena apabila saya ingin mendapatkan nilai yang
baik, maka saya juga tidak ingin mendapatkan nilai yang buruk. Saya rasa untuk performance - approach
goals lebih mendominasi dari ketiganya di berbagai situasi tertentu dalam kehidupan saya selama 18 tahun ini.
Solomon’s
Opponent Process Theory of Acquired ~
dimana ada dua konsep yang menjelaskan tentang kecanduan,
yaitu:
1. Suatu keadaan yang
memberikan perasaan positif diikuti juga dengan perasaan negatif yang
sangat kontras dan sebaliknya, misal: terjun payung.
2. Perasaan positif atau negatif yang dialami terus-menerus akan berkurang intensitasnya, misal:
ketagihan narkoba.
Intrinsik dan Ekstrinsik Motives ~ motivasi intrinsic yaitu motif manusia dirangsang atau didorong oleh sifat yang melekat pada kesenangan aktivitas, atau konsekuensi alami dari suatu kegiatan. Contoh : saya memilih jurusan Psikologi tidak lain dan tidak bukan disebabkan oleh ketertarikan saya untuk mempelajari manusia itu seperti apa. Betapa tingginya dulu rasa penasaran saya. Bahkan, saat saya memilih jurusan ini, Ibu saya sangat menentang,
tetapi akhirnya, saya bias memberikan energi-energi positif pada Ibu, dan saya meyakinkan beliau. Untuk itu saya belajar keras karena termotivasi memberikan yang
terbaik dan mencapai kualitas tinggi. Motivasi ekstrinsik adalah motif
manusia yang diaktifkan oleh factor eksternal. Contoh:
saya belajar keras agar saya dapat kuliah di
universitas negeri, karena kedua kakak saya juga dapat bersekolah di
sekolah negeri dan untuk menghindari pernyataan Ibu, yang menyatakan bahwa apabila saya tidak dapat lulus di
universitas negeri, maka saya akan bersekolah di kota kelahiran saya.
Maslow Hierarchy of Motives ~ kebutuhan dasar kita harus terpenuhi telebih dahulu sebelum kebutuhan yang lebih tinggi dapat muncul atau terpenuhi.Urutan kebutuhan utama individu menurut Maslow,
yaitu:
1. Kebutuhan biologis dan fisiologis, contoh: lapar, haus.
2. Safety needs,contoh: perlindungan, keamanan, hukum,
ketertiban.
3. Love and belongingness, contoh: hubungan, kasih sayang.
4. Self esteem,contoh: prestasi, status, tanggung jawab, reputasi.
5. Self actualization, contoh: ingin diakui eksistensinya.