Kamis, 16 Mei 2013 By: Muthia Audina

TEORI-TEORI TENTANG AGRESI

1.  Freud’s Instinct Theory
Freud mengatakan bahwa manusia sejak lahir telah memiliki naluri/insting agresif yang kuat. Naluri/insting ini menuntut kita dalam pemenuhannya. Kuncinya adalah menahannya, dan mencari jalan yang lebih baik, seperti, catharsis, yaitu proses melepaskan naluri kita. Misalnya saja seperi ini, Tono sedang marah kepada Tini, karena Tini kemarin merusak bukunya Tono yang telah dipinjam seminggu lamanya. Sebenarnya Tono sangat ingin meluapkan semua emosinya dengan cara menyakiti Tini, tetapi ia lebih memilih menahannya. Setelah kejadian itu, Tono langsung menonton film yang berbau kekerasan atau kekejaman.

2.  Frustrations-Aggression Theory
Agresi terjadi karena adanya hambatan/dihambatnya seseorang dalam mencapai keinginannya atau tujuannya. Dengan kata lain, frustrasi dapat merubah menjadi agresi. Contohnya, Tono saat ini sangat ingin mengajak Tini membeli buku di toko buku yang jauh dari rumah mereka berdua. Namun, Tini bersikeras dalam menolak ajakan Tono, karena jarak antara toko buku dengan rumah mereka tidak dekat sama sekali, dan Tini juga sedang mengerjakan tugas sekolahnya. Tono pun tetap bersikukuh untuk mengajak Tini, dengan sedikit memaksa. Jangan kira Tini akan bersedia menemaninya. Karena keinginan Tono tidak terpenuhi, akhirnya ia frustrasi dan berubah menjadi agresi. Tono memarahi Tini dengan sumpah serapah, Tini merasa sakit telah diperbuat sedemikian rupa.

3.  Social Learning Theory
Agresi merupakan perilaku sosial yang telah dipelajari, melalui:
·     Reinforcement
·     Modeling
·     Vicarious reinforcement
Kita mengambil studi kasus seperti ini, kamarin malam Tono baru saja menonton pertandingan tinju antara Muhammad Ali dengan Chris Jhon. Pertandingan tersebut berlangsung sangat panas dan seru. Dia seolah-olah terjun langsung dalam pertandingan tersebut, hingga tidurpun ia masih terbawa mimpi tentang hal itu. Keesokan harinya di sekolah, ternyata Tono masih mengingat lekat-lekat pertandingan malam itu, tanpa sadar dia mempraktekkan jurus terhandalnya yang melesat dan menancap di wajah Tini.

4.  Teori Kognitif Agresi
Teori ini membahas tentang lebih dalam mengapa sering terjadi perang dewasa ini. Misalya, Eidelson menganggap ada 5 keyakinan bahwa terjadinya perang yaitu: keunggulan, korban ketidakadilan, kerentanan, ketidakpercayaan, dan ketidakberdayaan. Seperti ini, banyak Negara-negara adi kuasa dengan sembarangan ingin menjajah secara tidak langsung negara-negara yang lemah dan masih dalam tahap negara yang sedang berkembang, yang mengakibatkan perang. Itu terjadi karena adanya perasaan keunggulan pada negara yang ingin memerangi, dan perasaan menjadi korban ketidakadilan, kerentanan, ketidakpercayaan, dan ketidakberdayaan pada negara yang diperangi. Sebut saja, Israel dengan Palestina.
    

0 comments:

Posting Komentar