Rabu, 16 Oktober 2013 0 comments By: Muthia Audina

ANALISA DIRI TERHADAP PERAN KELUARGA, SEKOLAH, DAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN KREATIVITAS


Lingkungan ekternal dan internal akan sangat cenderung mempengaruhi behavior dan kepribadian manusia, dengan kata lain nature dan nurture lah salah satu yang akan berperan dalam pembentukan kepribadian itu sendiri. Tidak hanya  behavior, lingkungan internal maupun ekternal, nature, dan nurture juga berperan aktif dalam pembentukan kreatifitas anak.  Lingkungan internal itu dapat berupa sesuatu yang berasal dari dalam individu sendiri, misalnya: motivasi internal, tanggungjawab dalam menyelesaikan suatu hal, sedangkan untuk lingkungan ekternal, yaitu lingkungan-lingkungan yang berada di luar pribadi (manusia) tersebut, misalnya: keluarga, sekolah, masyarakat, teman sebaya, dan sebagainya. Kemudian, nature merujuk kepada segala hal yang berbau genetika, pengaruh dari gen. Nurture sama dengan penjelasan seperti lingkungan eksternal, yaitu lingkungan sosial. Munandar (2009) dalam bukunya menuliskan bahwa kreativitas merupakan persimpangan (intersection) antara keterampilan anak dalam bilang tertentu (domain skills), keterampilan berpikir dan bekerja kreatif (creative thinking and working skills), dan motivasi intrinsik, dapat juga disebut motivasi batin (Intrinsic Motivation).
Dalam usaha pengembangan kreativitas anak, anak sebaiknya diberikan latihan pada keterampilan sesuai dengan bakat dan sesuai dengan apa yg diinginkan anak. Orang tua dan pendidik bertugas menciptakan iklim ataupun kondisi yang baik bagi pengembangan kreativitas anak dan memberikan sarana yang cukup. Dan juga dibutuhkan adanya motivasi intrinsik pada anak agar terwujudnya keberhasilan kreatif. 
Dalam tulisan ini akan dipaparkan bagaimana peran lingkungan keluarga, sekolah, dan juga masyarakat atau pun teman sebaya dalam pembentukan dan pengembangan kreativitas sang anak.

PERANAN KELUARGA

     Dacey melakukan penelitian mengenai karakteristik keluarga yang kreatif. Terdapat beberapa kesimpulan dan karakteristik yang mempengaruhi kreativitas pada anak dari hasil studi tersebut, yaitu:
·        Faktor genetis VS Lingkungan
·        Aturan perilaku
·        Tes Kreativitas sebagai Prediktor Prestasi Kreatif Remaja
·        Masa kritis
·        Humor
·        Ciri-Ciri Menonjol Lainnya
·        Perumahan
·        Pengakuan dan Penguatan pada Usia Dini
·        Gaya Hidup Orang Tua
·        Trauma
·        Dampak dari Sekolah
·        Bekerja Keras
·        Dominasi Lateral
·        Perbedaan Jenis Kelamin
·        Penilaian Orang Tua Mengenai Kreativitas Anak
·        Jumlah Koleksi

     Gaya hidup dan penilaian orang tua terhadap kreativitas anak juga berpengaruh dalam perkembangan kreativitas . Serta kreativitas dapat berkembang dalam suasana non otoriter, yang memungkinkan individu untuk berpikir dan menyatakan diri secara bebas(Rogers, dalam Vernon , 1982).  
     Menurut Dacey, keluarga merupakan kekuatan yang penting dan merupakan sumber pertama dan yang paling utama dalam pengembangan kemampuan kreatif anak.
Amabile menyebutkan adanya faktor yang menentukan sikap orang tua secara langsung yang mempengaruhi kreativitas anak mereka, yaitu :
·        Kebebasan
Orang tua yang memberikan kepercayaan anak untuk bebas cenderung memiliki anak yang kreatif dibandingkan dengan orang tua yang tidak memberikan kebebasan.
  Kebebasan sendiri yang diterapkan oleh keluarga saya adalah bebas dalam memberikan pendapat, maksudnya adalah bebas dalam energi yang positif. Orang tua saya mengaplikasikan pola asuh otoritatif.


·        Respect
Orang tua yang percaya dan menghormati anak atas kemampuan yang dimilikinya cenderung memiliki anak yang kreatif.
Di dalam keluarga saya terdapat banyak kesempatan yang diberikan kepada saya atau saudara kandung yang lain untuk menggunakan imajinasi sendiri sehingga lebih dibebaskan untuk berkreasi. Orang tua saya sangat respect terhadap pilihan-pilihan yang diinginkan oleh anak-anaknya.

·        Kedekatan emosional yang sedang
Kedekatan emosional yang terlalu dekat dan yang bermusuhan sama-sama memiliki dampak yang buruk bagi perkembangan kreativitas anak. Kedekatan yang stabil atau setimbangan sangat berpengaruh pada pembentukan dan perkembangan kreativitas.
Kedekatan emosiaonal yang dijalin oleh orang tua saya adalah kedekatan emosional yang tidak terlalu dekat sekai, juga tidak terlalu jau sekali. Orang tua dengan saya saling melengkapi, ada saatnya saya yang harus mendekat, kemudian ada saatnya saya harus sepertinya sedikit menjauh, begitu juga sebaliknya dengan orang tua saya.

·        Prestasi, bukan angka
Orang tua anak kreatif menghargai prestasi anak bukan hanya sekedar nilai, melainkan prestasi dan imaginasi dari anak.
Orang tua saya sangat menaruh rasa penghargaan terhadap setiap produk kreativitas yang mampu saya ciptakan sekecil apapun itu meski tidak diberikan reward secara langsung, namun akan ada berupa ucapan-ucapan kebanggaan ataupun pujian. Orang tua saya akan lebih bangga ketika saya lebih mementingkan proses daripada hasil yang akan diraup. Proses yang nantinya memberikan pelajaran untuk bekal kehidupan.

·        Orang tua aktif dan mandiri
Orang tua yang aktif juga mandiri berpengaruh pada perkembangan kreativitas anak. Maksud dari mandiri ini adalah, mandiri dalam ekonomi, bertanggung jawab. Sedangkan aktif maksudnya adalah dapat memilah-milah mana yang baik buat anaknya, dan sesuatu yang buruk bagi anaknya.

·        Menghargai kreativitas
Anak akan cenderung melakukan hal kreatif jika diberikan dukungan dan dihargai atas apa yang akan dilakukannya.
Orang tua saya mengajarkan untuk selalu menghargai apa saja produk-produk yang dihasilkan oleh anak-anaknya, tetap menekankan pada proses bukan hasil.


Dari uraian saya mengenai bagaimana orangtua saya membantu mengembangkan kreativitas saya dapat dikatakan bahwa keluarga yang saya miliki sangat mendukung apa saja yang dapat memicu proses penciptaan produk kreativitas. Sesuatu yang ada pada seorang anak akan menjadi sesuatu yang luar biasa jika dapat diarahkankan dan dituntun oleh lingkungan sosial yang paling dekat dengan si anak yaitu keluarga.



PERANAN SEKOLAH

Lingkungan sekolah adalah salah satu sarana yang juga tidak kalah pentingnya bagi anak, selain keluarga dalam membentuk dan  mengembangkan kreativitasnya. Di sekolah lah, peran guru menjadi sangat berguna dan tampak dengan jelas, juga akan berpengaruh pada proses pembentukan kreativitas itu sendiri. Guru mempunyai peranan yang besar tidak hanya pada prestasi pendidikan anak, tetapi juga pada sikap anak terhadap sekolah dan proses dalam belajar dan mengajar. Guru dapat menjadi model dari motivasi intrinsik siswa jika guru tersebut dapat menarik hati si anak dalam asyiknya belajar.


·        Sikap Guru
Sudah 13 tahun saya belajar di sekolah, dan entah sudah berapa guru yang telah saya temui, sikap yang ditampilkan para guru tersebut beragam, tidak ada satu pun yang sama. Ada guru yang benar-benar demokratis, otoriter, ngotot ingin didengar selalu, sampai ada guru yang permisif sekali, membebaskan murid-muridnya pada lumpur keburukan.

·        Falsafah mengajar
Dikatakan bahwa siswa mestinya merasa nyaman dan dirangsang di dalam kelas. Hendaknya tidak ada tekanan dan ketegangan. Terkadang saya juga akan mengalami ketegangan jika gurunya tidak bersahabat, tetapi saya berusaha sekuat mungkin untuk menyesuaikan dengan karakter guru tersebut (belajar beradaptasi setelah saya memasuki jenjang SMA)

Dalam kegiatan proses belajar mengajar, guru hendaknya dapat menggunakan sejumlah strategi khusus yang dapat meningkatkan kreativitas, yaitu:

·        Penilaian
Pemberian umpan balik, melibatkan siswa dalam menilai pekerjaan. Menurut saya, strategi ini cukup baik dalam membangkitkan gairah dan semangat anak menumbuhkan kreativitasnya, namun tidak semua guru yang melakukannya. Hanya beberapa guru yang benar-benar mengikuti progres siswa melalui interaksi dan penilaian yang terus menerus dengan siswa.

·        Hadiah
Materi bukanlah sesuatu pilihan yang efektif untuk memberikan hadiah kepada anak. Senyuman atau anggukan, kata penghargaan, dan kesempatan menjadi pilihan yang efektif dalam memberikan hadiah kepada hasil yang telah dikerjakan oleh anak. Senyuman itu merupakan hal yang krusial dalam pembentukan dan pengembangan kreativitas anak.


·        Pilihan
Untuk pilihan semenjak SD-SMA, kurang kelihatan kalau guru itu membebaskan anaknya atau muridnya dalam memilih hal yang diinginkan oleh anak didiknya. Pada masa kuliah inilah sangat terlihat dosen atau pengajar lebih mengusung pola otoritatif dalam kegiatan belajar mengajar.

PERAN MASYARAKAT


Arieti (1976 dalam Munandar) mengemukakan beberapa faktor sosiokultural yang creativogenic yakni:
·        Tersedianya sarana-prasarana kebudayaan
·        Keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan
·        Penekanan pada becoming tidak hanya pada being
·        Memberikan kesempatan terhadap  media kebudayaan bagi semua warga negara
·         Mengahargai rangsangan dari kebudayaan yang berbeda
·        Toleransi dan minat terhadap pandangan divergen
·        Interaksi antara pribadi yang berarti
·        Adanya penghargaan


Mochtar Lubis (1983) menegaskan bahwa salah satu persyaratan utama bagi berkembangnya kreativitas suatu bangsa adalah adanya kebebasan.
Pendidikan formal, adanya model peran, fragmentasi politis, keadaan perang, gangguan sipil, Zeitgeist, dan ketidakstabilan politis adalah bagian-bagian yang sangat berpengaruh dalam perkembangan kreativitas anak menurut Simonton (1978).
Peran masyarakat untuk memupuk bakat dan talenta siswa berbakat sudah semakin banyak ditemukan akhir-akhir ini seperti kursus, pelatihan, sanggar, dan sebagainya. Demikian pula untuk bakat dalam bidang psikomotor seperti olahraga dan bahkan sekarang sudah banyak ditemukan kursus untuk berbagai macam keterampilan seperti menjahit, memasak, kecantikan, dan sebagainya yang mengembangkan berbagai talenta. Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan anak berbakat dapat terwujud  melalui berbagai bentuk kerja sama.
Nah, dengan adanya fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh masyarakat atau negara adalah salah satu cara dalam pembentukan dan pengembangan kreativitas anak. Tinggal kita yang memilih dan menghias, bakat apa yang ingin kita asah lebih dalam lagi.



Lingkungan keluarga, sekolah, dan juga masyarakat sangat mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukan dan pengembangan kreativitas anak. Orang tua harus dapat menjadi model yang baik untuk anak, dapat mengarahkan keinginan dan bakat anak. Kemudian, guru juga harus berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menjadi seorang sahabat terhadap anak didiknya. Lingkungan masyarakat yang nantinya dihadapi oleh anak menjadi pengaruh besar dalam pengembangan kreativitas (orang tua dan guru menjadi prediktor dalam melilih lingkungan yang sehat).