Menurut Arieti (1976 dalam Munandar)
mengemukakan beberapa faktor sosiokultural yang creativogenic yakni:
·
Tersedianya sarana-prasarana kebudayaan
·
Keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan
·
Penekanan pada becoming
tidak hanya pada being
·
Memberikan kesempatan terhadap media kebudayaan
bagi semua warga negara
·
Mengahargai
rangsangan dari kebudayaan yang berbeda
·
Toleransi dan minat terhadap pandangan divergen
·
Interaksi antara pribadi yang berarti
·
Adanya penghargaan
Dengan adanya usaha untuk
menciptakan point-point di atas di
dalam lingkungan, maka kita selaku individu yang ingin membentuk dan mengembang
kreativitas akan lebih mudah berproses untuk mencapai itu.
Mochtar
Lubis (1983) menegaskan bahwa salah satu persyaratan utama bagi berkembangnya
kreativitas suatu bangsa adalah adanya kebebasan.
Pendidikan
formal, adanya model peran, fragmentasi politis, keadaan perang, gangguan sipil,
Zeitgeist, dan ketidakstabilan politis adalah bagian-bagian yang sangat
berpengaruh dalam perkembangan kreativitas anak menurut Simonton (1978).
Menurut Selo Soemardjan, kemampuan
kreatif seseorang tidak pernah lepas dari pengaruh kebudayaan dan masyarakat
yang mengelilinginya. Timbul, tumbuh, dan berkembangnya suatu kreasi yang diciptakan
oleh individu tidak luput dari pengaruh masyarakat dimana individu itu hidup
dan bekerja. Di samping itu peranan teknologi dalam suatu kebudayaan juga dapat
membatasi atau meluaskan kreativitas. Teknologi yang sudah mencapai tingkat
perkembangan yang tinggi membuka kemungkinan yang luas untuk kreativitas bisa
timbul dan berkembang dalam suatu masyarakat.
Menurut Senada dan Carl Roger salah satu persyaratan
utama bagi berkembangnya kreativitas suatu bangsa adalah adanya kebebasan (
berfikir, mencipta ) baik dalam bentuk vertikal maupun secara horizontal.
Peran
masyarakat untuk memupuk bakat dan talenta siswa berbakat sudah semakin banyak
ditemukan akhir-akhir ini seperti kursus, pelatihan, sanggar, dan sebagainya.
Demikian pula untuk bakat dalam bidang psikomotor seperti olahraga dan bahkan
sekarang sudah banyak ditemukan kursus untuk berbagai macam keterampilan
seperti menjahit, memasak, kecantikan, dan sebagainya yang mengembangkan
berbagai talenta. Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan
pendidikan anak berbakat dapat terwujud melalui berbagai bentuk
kerja sama.