Rabu, 13 November 2013 9 comments By: Muthia Audina

KARYA KREATIF PRIBADI



"CAHAYAKU"

Ada beberapa huruf yang jika digabungi akan membentuk makna yang sangat dalam, makna yang kadang membuat kita untuk berpikir, makna yang menjadikan kita bangga akan diri sendiri, makna yang selalu menguatkan kita dalam hal apapun, makna yang memberanikan kita untuk berteriak “ya ini aku”, makna yang mengajari kita untuk menyebarkan cinta, makna “karena mereka aku ada, atas izin Allah”,  dan banyak sejuta makna lagi yang ada di dalam tubuhnya.
Dan beberapa huruf itu adalah...Kamu tahu apa? Mereka tersusun dari delapan huruf, yang perannya dalam kehidupan sangat penting, huruf yang delapan itu ibarat sebuah pondasi dalam pembangunan. Hal yang paling penting dalam membangun rumah, gedung, kantor, atau apapun itu adalah pondasinya. Seberapa lama suatu bangunan bertahan untuk berdiri di dunia, kita bisa mengestimasinya dari seberapa kuat pondasi bertahan. Mereka itu, delapan huruf yang tidak akan pernah dapat tergantikan dengan apapun itu, yang tak bisa dicangkok-cangkok dengan delapan huruf lainnya.
Delapan huruf itu adalah KELUARGA. Suatu hal, yang sering kadang membuat kita marah, tetapi, lebih sering sekali menciptakan sebuah senyuman di wajah kita, yang membuat bibir ini tersungging kalau pikiran ini terlintas pada mereka. Yang juga sering menangis sembunyi-sembunyi kalau penyakit rindu menghampiri saat jarak memisahkan, yang hati ini sangat sensitive kalau lagi ada pembicaraan atau topik-topik dalam suatu forum tentang mereka, yang selalu menjadi pertanyaan awal saat sampai di rumah, “mama dimana?”, walaupun sangat jarang ditanya, “ayah mana?”, tetapi kalau lagi butuh alat tukar-menukar, pasti yang dicari adalah ayah. Mereka itu nomor satu dalam hidup, pengisi terbanyak dalam relung hati. Wanita tercantik di dunia akhirat dan pria tertampan di dunia akhirat (In sya'a Allah).
Wanita yang selalu kuat dalam memanage masalah, apapun itu. Yang akan selalu menyimpan air matanya jika sakit yang dirasanya masih bisa tertahankan, yang mempertaruhkan nyawanya untuk seorang manusia, yang dengan setianya membawa-bawa, kesana-kemari kandungannya selama sembilan bulan. Yang selalu memberikan formula terbaik untuk anak-anaknya. Yang masih bisa memberikan senyuman termanis saat dia telah melewati operasi sekalipun untuk kelahiran anaknya. Yang mempunyai seratus juta cara dalam mendiamkan tangisnya anak-anak. Wanita yang rela melakukan sesuatu demi melihat kesuksesan anak-anaknya. Yang jasa-jasanya tak akan bisa kita listkan satu persatu dalam tumpukan lembaran kertas.
Ada saat dimana hati ini selalu bergetar, mata ini selalu panas dan tiba-tiba berair kalau mengingat event-event terindah saat bersamanya, wanita itu. Sebenarnya kejadian itu adalah duka buat keluarga kami, tetapi di hati ini, event itu  tersimpan dalam bingkai terindah saat bersamanya. Saat keluarga kami benar-benar diuji keimanannya oleh Sang Pencipta. Entah mengapa, ketika itu kakak berbohong kepada wanita itu, saya juga. Padahal yang harus tahu pertama kali adalah dia, dia adalah ibunya, berhak tahu apapun yang terjadi pada anak-anaknya.
Ketika itu saya masih bersekolah setingkat SMA, di kota kelahiran. Ibu, saya, dan adik-adik saya yang selalu meramai-ramaikan rumah saat itu. Dua kakak sedang berjuang meraih kesuksesan di kota metropolitan nomor empat di Indonesia, kebetulan mereka bertempat tinggal di rumah nenek. Nyaris kami benr-benar dibohongi satu harian oleh mereka. Kejadian itu bertepatan pada saat marah ini sedang memuncak pada ibu (paginya). Masih kuat memori ini untuk membuka lagi potret-potret kejadian itu.
19 Maret 2012, tepatnya senin subuh, kejadian yang jika ditanya kepada semua orang pasti menolak untuk tidak menghampiri, namun apalah daya, semua sudah disett oleh Allah, karena sebenarnya kita tak akan pernah belajar dari sesuatu yang sifatnya senang-senang. Cobaan itu adalah hal yang paling tidak mengenakkan dalam kehidupan ini, tetapi di dalam semua itu ada pelajaran-pelajaran yang sangat berharga bagi orang-orang yang pandai melihat cahaya dalam kegelapan. Cobaan itu sangat mengguncang kami, subuh itu ketika kakak yang pertama sedang memasak air di rumah nenek, entah apa yang membuatnya lupa bahwa kompor tersebut sudah tak ada lagi minyak (kosong), padahal ibu (adik perempuannya ayah) sudah memberi tahu hal itu. Begitulah takdir Allah, siapapun tak akan bisa menolaknya. Ketika kompor dihidupkan belum ada bereaksi apa-apa, selang menit berganti, saat panci air diangkat ke atas kompor, jeduarrr, nyala api besar memerah di dapur. Kakak jadi orang paling bodoh sedunia ketika itu, sanggup dia berlari lagi ke kamar untuk meyebarkan informasi bahwa dia terkena api besar, kepanikan yang terlalu besar. Padahal, kalau bisa disetting-setting kejadiannya supaya luka bakarnya tidak parah, kakak bisa saja langsung berlari ke kamar mandi yang berjarak 1 m dari dapur untuk memadamkan api dari tubuhnya. Tetapi sayang sekali, sekali lagi kita memang tak bisa bekuasa kuat untuk mengatur semua itu.
Kejadiannya subuh, dan kami yang berada di rumah, kota kelahiran, baru diberitahu sekitar pukul 20.00 WIB. Mungkin supaya ibu (mamak) tidak begitu panik, khawatir, takut. Apa? hal hasil? Ibu mana coba akan menghasilkan reaksi biasa saja saat mendengar anaknya ditimpah dengan hal yang begitu. Di situ ibu benar-benar tak menyembunyikan tangisnya dari saya, dia benar-benar menangis, menangis yang sesungguhnya. Saat itu saya mendapatkan moment terindah dalam hidup, yang tak akan tergantikan oleh cerita-cerita yang lain, apapun itu. Saya melihat air matanya. Dengan sendirinya air mata ini pun ikut terjatuh dalam pelukannya. “Keimanan kita sedang diuji mak, tak baek berprasangka buruk pada Sang Pencipta. Cobaan adalah rahmat, rahmat yang tak disukai rasanya oleh manusia, karna sesungguhnya bersama kesulitan datang kemudahan. Semua itu sebenarnya adalah proses jalan menuju kekuatan diri. Calm down mamakku sayang, don’t crying”
Pria yang sampai sekarang tak ada menandingi betapa luar biasanya dia di hatiku, sangat bercahayanya dia dimataku, sangat gagahnya dia jika berada di hadapanku, pria yang cintanya benar-benar sejati kepadaku, pria yang kadang-kadang tak bisa sama sekali menunjukkan sayangnya terhadapku, yang sangat besar tanggungjawabnya untuk menjagaku, yang melakukan segala cara untuk melihat kesuksesan-kesuksesan itu, yang selalu mencari anak-anaknya jika dia sampai di rumah, yang selalu dengan gemas mencium pipi keningku.
Pria itu tetap di sini, tetap hidup di hati ini, di sini, dekat denganku, walau hanya 8 tahun bisa membalas ciuman yang selalu melesat di wajahku. Pria itu tetap dekat, selalu ada selama-lamanya bersemi di hatiku. Tetap menjadi pria numero uno di dalam relung hati.
Pria itu adalah ayahku. Satu-satunya yang akan menjadi ayah selama-lamanya dalam hidup. Semua yang dilakukannya biasa-biasa saja, tak banyak waktu yang diberikan padanya, namun sangat luar biasa menurutku dan tetap kekal di hati ini. Yang hanya terbayang dari dia adalah ciumannya yang sering melekat lamat-lamat dipipi, yang sampai sekarang aku masih merindukan ciuman sayang darinya, yang selalu intens dilakukannya.
Seseorang tidak akan mampu mengeluarkan apa-apa di dalam tulisannya, apabila apa-apa yang ingin dikeluarkan itu tak pernah dialaminya secara konkret, karena mungkin kita tak pernah menjadi sesuatu tanpa kita pernah mengalami (kenyataan)-nya.
 “Salam rindu selalu buat ayah, tetap tersenyum di sana ya yah. Salam kangen buat mamak, tetap kuat yaa mak”.  Jarak tak akan mengubah segalanya, tidak akan mengubah rasa dari Allah ini.
Kau begitu berarti, sungguh sangat berarti, kesempurnaan cinta yang kau beri. Aku menyayangimu dalam senyum dan tangisku dan aku mencintaimu dalam hidup dan matiku.

Terimakasih atas waktu dan pikiran yang telah disisihkan untuk  membaca tulisan saya. Semoga selalu ada pelajaran yang didapat dari sesuatu, apapun itu. 
Selasa, 12 November 2013 0 comments By: Muthia Audina

PEMBELAJARAN DAN TEKNIK KREATIF

1. Kurikulum Berdiferensiasi untuk Siswa Berbakat

Kurikulum berdiferensiasi bertujuan memberi pengalaman pendidikan yang disesuaikan dengan minat dan kemampuan intelektual murid. Nah, apa sebenarnya makna yang sesungguhnya tentang kurikulum berdiferensiasi ini bagi siswa yang berbakat, jawabnya adalah untuk menumbuhkan rasa keberhasilan, kepuasan, dan tantangan, menjadikan siswa aktif, tidak merasa bosan di sekolah, dan dengan itu juga dapat menghindari underachievement pada anak tersebut.

Bagi siswa berbakat, ada empat faktor yang perlu dimodifikasi agar mereka memperoleh pembelajaran yang sesuai, yaitu:
  • lingkungan belajar
  • Konten pembelajaran
  • Proses atau metode pembelajaran
  • Proses belajar siswa
Sains, matematika, bahasa, dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah mata pelajaran yang dianggap perlu ada pendekatan yang maksimal dalam mengajarkannya kepada siswa-siswa berbakat.

Sains dan matematika amat penting dalam pendidikan siswa saat ini dan memerlukan pengembangan yang secara terus menerus. Memenuhi kebutuhan siswa berbakat dalam sains dan matematika sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat dan individu.

bahasa tidak hanya merupakan alat asosiasi, tetapi juga sebagai dasar perkembangan kecerdasan. Pembelajaran bahasa di sekolah-sekolah menengah menekankan pada pengembangan keterampilan pengarahan diri, skill kreatif-produktif, abstraksi dan pemikiran tingkat tinggi, serta melibatkan isu dan tema dalam prestasi bahan dan materi.

Dalam pembelajan IPS untuk siswa berbakat, menekankan adanya keterlibatan siswa dalam memberikan sumbangan orisinal terhadap masyarakat serta menjadi waraga yang bertanggung jawab. pembelajaran IPS untuk siswa berbakat mengambil tema yang luas, seperti memahami dan mengakui saling ketergantungan global.

2. Model Belajar Mengajar Kreatif

Banyak model belajar mengajar yang dapat digunakan pada siswa pada umumnya dan khususnya bagi siswa berbakat di dalam kelas. Ada delapan model belajar mengajar kreatif, yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Untuk kurikulum komprehensif, model-model dapat digabungkan untuk tujuan tertentu saja. Pembelajaran akan sangat berhasil jika kita mengetahui model mana yang paling penting digunakan.

TAKSONOMI / MODEL
BAGIAN PSIKOLOGI/RANAH
KREATIVITAS
Bloom
Kognitif
Sintesis
Guilford
Kognitif
Berpikir divergen
Taylor
Kognitif
Bidang kreatif-produktif
Treffinger
Kognitif-Afektif
Ketiga tingkat pengembangan kreativitas
Renzulli
Kognitif-Afektif
Tiga tipe pengayaan
Williams
Kognitif-Afektif
Dimensi  strategi mengajar guru dan perilaku siswa
Krathwohl
Afektif
Ciri afektif dari kreativitas
Clark
Kognitif-Afektif
Perpaduan antara pemikiran, perasaan, pengindraan, dan firasat
3. Teknik dan Pemecahan Masalah secara Kreatif

Teknik-teknik kreatif akan dipaparkan di bawah ini digolongkan menurut tiga tingkatan dari Treffinger.

  1.  Teknik tingkat I
Dimaksudkan untuk merangsang berpikir divergen, menumbuhkan rasa ingin tahu, dan adanya keterbukaan terhadap gagasan baru serta kepekaan terhadap masalah.

Teknik tingkat I sering dikenal sebutannya sebagai teknik sumbang saran. Nah, teknik ini memiliki 4 aturan dasar, yaitu:
  • kebebasan dalam memberikan gagasan
  • tidak boleh memberikan kritik pada tahap pencetusan gagasan
  • penekanan pada kuantitas
  • kombinasi atau pengembangan gagasan
2. Teknik tingkat II

Melatih proses-proses pemikiran yang lebih majemuk, seperti yang dituntut pada teknik synectic dan futuristic.
  • teknik synectic, melatih siswa untuk berpikir berdasarkan analogi dalam pemecahan masalah, siswa diperkenalkan dalam penggunaan anologi fantasi, anologi langsung, dan anolgi pribadi.
  • teknik futuristic, membantu siswa untuk mengantisipasi dan mencipta masa depannya dengan cara menulis skenario, menggambarkan roda masa depan, dan trending yang menggunakan pertanyaan untuk mengidentifikasi kecenderungan yang ada dan yang akan timbul.
3. Teknik tingkat III

Menghadapkan siswa pada tantangan dan masalah nyata. Ada dua pendekatan dalam teknik tingkat III ini, pendekatan pertama adalah pemecahan masalah secara kreatif (PMK), yang meliputi lima tahap. yakni:
  • menemukan fakta
  • menemukan masalah
  • menemukan gagasan
  • penemuan sosial
  • menemukan penerimaan atau tahap pelaksanaan 
Pendekatan kedua adalah Shallcross yang membedakan antara primary crativity dengan secondary cerativity, menyuguhkan lima tahapan juga, yaitu:
  • orientasi
  • persiapan
  • penggagasan
  • penilaian
  • pelaksanaan atau implementasi.

sumber: 
Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Jumat, 08 November 2013 0 comments By: Muthia Audina

KONSEP PERFORMA KREATIF KELOMPOK


Kelompok 3
Livi Yohana 121301002
Eka Sartika 121301007
Muthia Audina 121301029
Permata Ismawarni Putri 121301030

Teori Wallas merupakan salah satu teori tentang proses kreatif. Teori Wallas yang dikemukakan tahun 1926 dalam buku The Art of Thought (Piirto,1992) menyatakan bahwa proses kreatif meliputi empat tahap, yaitu :
1. Persiapan
2. Inkubasi
3. Iluminasi
4. Verifikasi

Pada tahap pertama, seseorang mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan belajar berpikir, mencari jawaban, bertanya kepada orang lain, dan sebagainya. Kami dalam merancang konsep performa kreatif kelompok telah melewati tahap ini. Di awal saat menerima kontrak kuliah, kami sudah memikirkan akan mempersembahkan penampilan seperti apa dan bagaimana.


Pada tahap kedua, kegiatan mencari data atau informasi tidak dilanjutkan. Tahap inkubasi adalah tahap di mana individu seakan-akan melepaskan diri untuk sementara dari masalah tersebut, dalam arti bahwa ia tidak memikirkan masalahnya secara sadar, tetapi "mengeramnya" dalam alam pra sadar. Kami juga telah melewati tahap ini. Pada saat itu, kami sibuk dengan tugas individu masing-masing dan melupakan sejenak mengenai konsep performa yang ingin kami tampilkan nantinya.


Tahap iluminasi adalah tahap timbulnya "insight", timbulnya inspirasi atau gagasan baru, serta proses-proses psikologis yang mengawali dan mengikuti munculnya inspirasi/gagasan baru tersebut. Tahap ini terjadi pada kami saat sekita seminggu menjelang UTS. Saat itu, muncullah kesepakatan inspirasi mengenai konsep performa kreatif yang akan kami tampilkan.


Tahap terakhir yaitu tahap verifikasi atau tahap evaluasi. Pada tahap ini, ide atau inspirasi kreasi baru tersebut harus diuji terhadap realitas. Kami akan menuju tahap ini dan akan melewati tahap ini saat kami telah menampilakan performa kreatif kelompok di kelas Kreativitas nanti.


Tujuan dan Manfaat Pembuatan Karya Kreativitas
• Memberikan pesan moral yang tidak menggurui dengan cara yang lebih akrab.
• Sebagai media untuk mengekpresikan kreativitas kelompok.
• Sebagai pembelajan untuk mengembangkan kreativitas.

Perencanaan:
Banyak sekali kita liat sekarang fenomena yang terjadi di sekitar kita, mulai dari yang sudah berumur, belum berumur, atau sedang berumur tidak mengindahkan segala peraturan yang telah ditetapkan. Kita liat saja di jalanan sekarang sudah bagaimana? Semberautnya sudah tidak bisa di deskripsikan lagi, salip sana, salip sini, jalan terus walaupun lampu di pinggiran jalan menyala merah meriah, tidak jarang yang sengaja menghidupkan bunyi klakson pada saat si merah itu muncul. Nah, mungkin untuk menyadarkan betapa pentingnya tata tertib ketika kita sedang berada di jalanan adalah dengan cara menyuguhkan sebuah tontonan yang ringan tetapi berpesankan moral yang jauh dari sifat menggurui.
Kami akan mempersembahkan sebuah performa kreatif berupa drama singkat yang bertemakan “Ugal-ugalan Membawa Derita”. Di sini kami merancang konsep sebagai berikut:

• Permata Ismawarni Putri sebagai pengemudi motot
• Livi Yohana sebagai pengemudi motor
• Eka Sartika sebagai rambu lalu lintas
• Muthia Audina sebagai polisi lalu lintas

Rangkaian drama yang akan kami tampilkan adalah:
Ada dua orang anak muda dengan gaya “sok keren” tidak mematuhi peraturan lalu lintas dan tidak memakai atribut yang lengkap. Kemudian, ada seorang polisi lalu lintas yang sedang berjaga, polisi tersebut memperingatkan mereka dan hendak menilang motor mereka, tetapi mereka melarikan diri. Ketika mereka kebut-kebutan dalam melarikan diri tiba-tiba saja mereka kecelakaan. Di akhir cerita polisi akan memberikan pesan moral kepada audience.

Nah, apa saja bahan yang akan kami gunakan?
Kami akan memakai kostum yang tidak biasanya (misalnya: orang yang naik motor memakai baju yang tidak biasa, polisi dsb), semua wajah aktor akan ditutup dengan kardus yang berbentuk wajah lucu dan ada yang menjadi rambu lalu lintas.