Jumat, 26 April 2013 By: Muthia Audina

STUDY KASUS~KOGNISI DAN BAHASA

Masalah adalah hal yang paling dihindari oleh manusia. Padahal hidup ini memang sudah kodratnya dipenuhi dengan masalah J. Ceritaku dulu di SMA amatlah tragis. Hmm, tidak percaya? Sebenarnya saya juga sulit untuk meyakinkan orang lain agar mempercayai hal itu. Saya pikir masa SMA saya adalah masa-masa sekolah saya seumur hidup yang paling sulit dan banyak, berjuta-juta rasanya. Ehh.. sepertinya saya salah. Tidak.. tidak.. saya tidak boleh mendefenisikan masalah sulit itu datang sewaktu-waktu saja. Mulai sekarang, saya harus menanamkan biji pikiran di otak saya, bahwa yaa hidup ini selalu ada masalah. Mengapa begitu? Masalah adalah ujian!! So, kalau kita tidak melewati ujian, bagaimana menilai diri kita, baik atau buruk? Nah, dari situ, masalah adalah sahabat :).
Saya sering menyelesaikan masalah saya dengan baik, dan sering juga tidak menyelesaikan masalah saya dengan baik dan cermat. Tetapi saya percaya untuk menyelesaikan masalah dinilai dari seberapa besar usahanya dalam menyelesaikan masalah bukan dari hasil akhirnya. Hmm, yang pasti saya harus usaha dan buah yang manis itu didapatkan secara tidak sia-sia. Intinya proses dapat, buah yang ranum itu juga dapat. Proses itu dilihat seberapa bersahabatkah kita dengan masalah? Berpikir positif terhadap masalah. Betapa cintanya masalah kepada kita sehingga ingin berkenalan dengan kita. Proses itu juga dapat diraba seberapa inginnya kita tidak berjumpa dengannya untuk yang kedua kalinya.
Jadi, di pagi hari yang cerah kemarin, saya harus presentasi tentang sesuatu materi di salah satu mata kuliah. Tepatnya itu sudah berlalu sekitar hitungan jari dalam hitungan hari. Saya harus maksimal untuk hal yang sesakral itu. Saya menggunakan metode yang istilahnya heuristic, yaitu strategi-strategi yang menggunakan jalan pintas atau panduan yang mengarahkan, namun tidak menjamin munculnya sebuah solusi untuk masalah. Tetapi, secara teori bolehlah tidak menjamin keberhasilan saya dalam menghadapi masalah, faktanya saya sukses (menurut saya). Saya pikir saya sudah menampilkan apa yang sesuai dengan materi-materi pada saat presentasi kemarin. Karena saya memang sudah berusaha sampai darah titik penghabisan. Kesimpulannya, memang benar Heuristic itu tidak menjamin solusi untuk masalah, namun yang terpenting adalah proses (penjelasan di atas) :)

0 comments:

Posting Komentar