Senin, 20 Mei 2013 By: Muthia Audina

SKIZOPRENIA



Skizofrenia (Schizophrenia) adalah gangguan psikologis yang parah yang ditandai dengan proses berpikir yang sangat terganggu. Menurut The Oxford English Dictionary (1989) kata schizophrenia (skizofrenia) merupakan adaptasi dari kata dalam Bahasa Jerman schizophrenie. Kata ini diciptakan oleh Eugen Bleuler (1857-1939) dalam bukunya Psychiatrisch-Neurol. Wochenschr. kata dalam Bahasa Jerman itu sendiri berasal dari Bahasa Yunani yaitu schizein yang artinya 'belah, pisah' (to split) dan phren yang artinya 'pikiran' (mind). Hal ini menekankan bahwa pikiran seseorang terpecah dari realitas, dan bahwa individu itu menjadi bagian dari dunia yang kacau dan menakutkan.
Ada 3 karakteristik dari skizofrenia, yaitu :
1.  Delutions and hallucinations
Delusi (delutions) adalah kepercayaan salah yang terkadang benar-benar tidak masuk akal yang tidak merupakan bagian dari budaya tempat individu tumbuh. Halusinasi (hallucinations) adalah pengalaman sensoris di saat tidak ada rangsangan nyata. Misalnya individu merasa mendengar sesuatu tapi orang yang di sekitarnya tidak mendengar apapun.

2.  Disorganized thinking, emotions, and behavior
Psikolog menggunakan istilah gangguan pikiran untuk mendiskripsikan proses-proses pikir yang tidak biasa dan terkadang aneh yang mencirikan gejala-gejala skizofrenia. Pikiran dari orang-orang skizofrenia dapat menjadi tidak tertata dan membingungkan. Seringkali individu-individu ini tidak berbicara atau menulis sesuatu yang dapat dipahami. Seorang dengan skizofrenia juga mungkin menunjukkan pergerakan yang terkesan ceroboh dan tidak biasa, seperti mengernyitkan dahi. Individu mungkin mengulangi sejumlah gerakan berkali-kali, dan pada kasus ekstrem dapat menjadi katatonik.
3.  Reduced enjoyment and interest
Seorang dengan skizofrenia biasanya menunjukkan sedikit atau tidak menunjukkan emosi sama sekali, berbicara tanpa tekanan emosi, dan mempertahankan ekspresi wajah tidak bergerak. Orang dengan skizofrenia juga mungkin kurang mampu untuk membaca emosi dari orang lain dan menunjukkan kurang kemampuan dalam merencanakan, menginisiasi, dan terlibat dalam perilaku yang berorientasi tujuan. Karena gejala ini tidak terlalu terlihat jelas, maka orang-orang dengan skizofrenia sering kali dianggap hanya sebagai orang yang malas dan tidak ingin untuk memiliki kehidupan yang lebih baik.
Penyebab Skizofrenia
Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk menemukan penyebab skizofrenia. Setelah bertahun-tahun penelitian, jelas bahwa skizofrenia disebabkan oleh interaksi faktor genetik dan lingkungan. Meskipun risiko skizofrenia adalah 10 kali lebih besar di antara anak-anak dari orang tua penderita skizofrenia, yang berarti bahwa 10 persen dari anak-anak penderita skizofrenia akan mengembangkan skizofrenia (sebagai lawan dari risiko 1 persen pada populasi umum). Memang, monozigot (identik) kembar orang dengan skizofrenia 25-50 persen dari waktu, meskipun kembar monozigot berbagi semua gen mereka. Ini berarti bahwa faktor-faktor lingkungan yang berinteraksi dengan pengaruh genetik juga penting dalam menyebabkan skizofrenia. Salah satu penyebab lingkungan kemungkinan schizophrenia adalah kehamilan komplikasi yang menyebabkan perkembangan otak yang abnormal. Tampak bahwa otak individu dengan skizofrenia kronis "menyusut" menjadi semakin kecil selama adolescene. Di samping itu, anak cedera kepala tampaknya meningkatkan risiko skizofrenia cenderung pada individu genetik. Mungkin sebagai akibat dari pertumbuhan otak yang abnormal dan cedera otak, dewasa skizofrenia telah mengurangi volume otak, terutama mengurangi sedikit badan sel saraf. Di samping itu, hidup di lingkungan perkotaan yang stress dan tinggal di sebuah keluarga yang ditandai dengan tingkat konflik dan perpecahan tinggi yang dikaitkan dengan tingkat peningkatan skizofrenia. Ini menunjukkan bahwa stress dapat meningkatkan risiko skizofrenia cenderung pada individu genetik.
Jenis-Jenis Skizofrenia
Ada empat jenis utama skizofrenia, yaitu paranoid, disorganized, catatonic, dan undifferentiated. Perilaku dari empat jenis ini beragam, namun memiliki ciri yang sama dalam hal proses pikiran yang terganggu.
Paranoid Schizophrenia
Dicirikan dengan adanya delusi-delusi referensi, kebesaran, dan penganiayaan. Delusi biasanya muncul dalam bentuk sebuah sistem yang terlaborasi didasarkan pada pemaknaan yang salah terhadap kejadian-kejadian tertentu.
Disorganized schizophrenia
Seorang individu mengalami delusi dan halusinasi yang memiliki makna yang sedikit atau tidak bermakna sama sekali-seperti arti kata “disorganized.” Seorang individu dengan skizofrenia disorganized mungkin akan menarik diri dari kontak dengan manusia dan mungkin mundur untuk menunjukkan perilaku dan gerak tubuh yang konyol seperti anak-anak. Banyak dari individu ini mengalami isolasi atau penyesuaian yang tidak tepat selama remaja.
Catatonic schizophrenia
Dicirikan oleh perilaku motor yang aneh yang terkadang muncul dalam bentuk keadaan tidak bergerak sama sekali seperti orang yang pingsan atau “mematung”. Ketika berada dalam keadaan ini, individu dengan skizofrenia katatonik sebenarnya sepenuhnya sadar akan apa yang terjadi di sekitarnya.
Undifferentiated schizophrenia
Ditandai dengan perilaku yang tidak teratur, halusinasi, delusi, dan inkoherensi. Diagnosis ini digunakan ketika gejala-gejala individu tidak memenuhi kriteria untuk lebih dari satu jenis.

0 comments:

Posting Komentar