Skizofrenia
(Schizophrenia) adalah gangguan
psikologis yang parah yang ditandai dengan proses berpikir yang sangat
terganggu. Menurut The Oxford English
Dictionary (1989) kata schizophrenia
(skizofrenia) merupakan adaptasi dari kata dalam Bahasa Jerman schizophrenie. Kata ini diciptakan oleh
Eugen Bleuler (1857-1939) dalam bukunya Psychiatrisch-Neurol.
Wochenschr. kata dalam Bahasa Jerman itu sendiri berasal dari Bahasa Yunani
yaitu schizein yang artinya 'belah,
pisah' (to split) dan phren yang artinya 'pikiran' (mind). Hal
ini menekankan bahwa pikiran seseorang terpecah dari realitas, dan bahwa
individu itu menjadi bagian dari dunia yang kacau dan menakutkan.
Ada 3 karakteristik dari
skizofrenia, yaitu :
1. Delutions and hallucinations
Delusi (delutions) adalah kepercayaan salah yang terkadang benar-benar
tidak masuk akal yang tidak merupakan bagian dari budaya tempat individu
tumbuh. Halusinasi (hallucinations)
adalah pengalaman sensoris di saat tidak ada rangsangan nyata. Misalnya
individu merasa mendengar sesuatu tapi orang yang di sekitarnya tidak mendengar
apapun.
2. Disorganized thinking, emotions, and
behavior
Psikolog menggunakan istilah
gangguan pikiran untuk mendiskripsikan proses-proses pikir yang tidak biasa dan
terkadang aneh yang mencirikan gejala-gejala skizofrenia. Pikiran dari
orang-orang skizofrenia dapat menjadi tidak tertata dan membingungkan.
Seringkali individu-individu ini tidak berbicara atau menulis sesuatu yang
dapat dipahami. Seorang dengan skizofrenia juga mungkin menunjukkan pergerakan
yang terkesan ceroboh dan tidak biasa, seperti mengernyitkan dahi. Individu
mungkin mengulangi sejumlah gerakan berkali-kali, dan pada kasus ekstrem dapat
menjadi katatonik.
3. Reduced enjoyment and interest
Seorang dengan skizofrenia biasanya
menunjukkan sedikit atau tidak menunjukkan emosi sama sekali, berbicara tanpa
tekanan emosi, dan mempertahankan ekspresi wajah tidak bergerak. Orang dengan
skizofrenia juga mungkin kurang mampu untuk membaca emosi dari orang lain dan
menunjukkan kurang kemampuan dalam merencanakan, menginisiasi, dan terlibat
dalam perilaku yang berorientasi tujuan. Karena gejala ini tidak terlalu
terlihat jelas, maka orang-orang dengan skizofrenia sering kali dianggap hanya
sebagai orang yang malas dan tidak ingin untuk memiliki kehidupan yang lebih
baik.
Penyebab Skizofrenia
Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk menemukan
penyebab skizofrenia. Setelah
bertahun-tahun penelitian, jelas bahwa skizofrenia disebabkan oleh interaksi faktor genetik dan
lingkungan. Meskipun risiko skizofrenia adalah 10 kali
lebih besar di antara anak-anak dari orang tua penderita skizofrenia, yang berarti bahwa 10 persen dari anak-anak penderita skizofrenia
akan mengembangkan skizofrenia (sebagai lawan dari risiko
1 persen pada populasi umum). Memang, monozigot (identik)
kembar orang dengan skizofrenia 25-50 persen dari waktu,
meskipun kembar monozigot berbagi semua gen mereka. Ini berarti bahwa faktor-faktor lingkungan yang berinteraksi dengan
pengaruh genetik juga penting dalam menyebabkan skizofrenia. Salah satu penyebab lingkungan kemungkinan schizophrenia adalah
kehamilan komplikasi yang menyebabkan perkembangan otak yang abnormal. Tampak bahwa otak individu dengan skizofrenia kronis "menyusut" menjadi semakin kecil selama adolescene. Di
samping itu, anak cedera kepala tampaknya meningkatkan
risiko skizofrenia cenderung pada individu genetik. Mungkin
sebagai akibat dari pertumbuhan otak yang abnormal dan cedera otak, dewasa skizofrenia telah mengurangi volume otak, terutama mengurangi sedikit badan sel saraf.
Di samping itu, hidup di lingkungan perkotaan yang stress dan tinggal di sebuah keluarga yang ditandai dengan tingkat
konflik dan perpecahan tinggi yang dikaitkan dengan
tingkat peningkatan skizofrenia. Ini menunjukkan bahwa
stress dapat meningkatkan risiko skizofrenia cenderung pada
individu genetik.
Jenis-Jenis Skizofrenia
Ada empat jenis utama skizofrenia, yaitu
paranoid, disorganized, catatonic,
dan undifferentiated. Perilaku dari
empat jenis ini beragam, namun memiliki ciri yang sama dalam hal proses pikiran
yang terganggu.
Paranoid Schizophrenia
Dicirikan dengan adanya delusi-delusi
referensi, kebesaran, dan penganiayaan. Delusi biasanya muncul dalam bentuk
sebuah sistem yang terlaborasi didasarkan pada pemaknaan yang salah terhadap
kejadian-kejadian tertentu.
Disorganized
schizophrenia
Seorang individu mengalami delusi dan halusinasi yang
memiliki makna yang sedikit atau tidak bermakna sama sekali-seperti arti kata
“disorganized.” Seorang individu dengan
skizofrenia disorganized mungkin akan menarik diri dari kontak dengan
manusia dan mungkin mundur untuk menunjukkan perilaku dan gerak tubuh yang
konyol seperti anak-anak. Banyak dari individu ini mengalami isolasi atau
penyesuaian yang tidak tepat selama remaja.
Catatonic
schizophrenia
Dicirikan oleh perilaku motor yang aneh yang terkadang
muncul dalam bentuk keadaan tidak bergerak sama sekali seperti orang yang
pingsan atau “mematung”. Ketika berada dalam keadaan ini, individu dengan
skizofrenia katatonik sebenarnya sepenuhnya sadar akan apa yang terjadi di
sekitarnya.
Undifferentiated
schizophrenia
Ditandai dengan perilaku yang tidak teratur,
halusinasi, delusi, dan inkoherensi. Diagnosis ini digunakan ketika
gejala-gejala individu tidak memenuhi kriteria untuk lebih dari satu jenis.
0 comments:
Posting Komentar