Minggu, 30 Maret 2014 By: Muthia Audina

PENGERTIAN PENDIDIKAN~

A.   Jenis-jenis Pendidikan

Jenis-jenis pendidikan yang dijelaskan di dalam buku  Suprijanto, yaitu:


·        Mass education, aktivitas pendidikan yang terdapat pada masyarakat dengan sasaran indiidu-individu dan orang dewasa yang mengalami ketelantaran pendidikan.
·    Community education, sebagai suatu gerakan pendidikan yang ditujukan bagi persekutuan hidup sehingga mereka mempunyai pandangan, sikap, kebiasaan, dan kemampuan tertentu.
·   Fundamental education, suatu gerakan pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan perikehidupan masyarakat di bidang sosial ekonomi melalui pendidikan minimum.
·      Extension, suatu gerakan pendidikan, bimbingan, dan penyuluhan kepada masyarakat yang dilakukan oleh lembaga pendidikan tinggi/kejuruan menengah bekerjasama dengan instansi pemerintah yang relevan.
·     Community development, digunakan untuk menjelaskan suatu usaha, proses atau gerakan yang dimaksudkan agar masyarakat sebagai satu sistem sosial dapat berkembang menjadi mampu menolong diri sendiri untuk meningkatkan kualitas hidupnya di bidang ekonomi dan sosial.
·         Adult education
·   Learning society, menyatakan bahwa pada kenyaaannya warga masyarakat secara aktif menggali pengalaman belajar di dalam setiap segi kehidupannya.
·    Life-long education, digunakan untuk menjelaskan suatu kenyataan, kesadaran, asas, dan harapan baru bahwa proses dan kebutuhan pendidikan berlangsung sepanjang hidup manusia.
·         Formal education
·         Nonformal education
·         Informal education

B.    Sistem Pendidikan Nasional
Pelaksanaan pendidikan di Indonesia dikenal dengan sistem pendidikan nasional yang dilaksanakan melalui tiga jalur pendidikan, yakni pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal. Jenis pendidikan dalam sistem pendidikan nasional terdiri dari pendidikan umum, pendidikan kejurusan, pendidikan akademik, pendidikan profesi, pendidikan vokasi, pendidikan keagamaan, dan pendidikan khusus.
Perbedaan antara pendidikan formal dan pendidikan nonformal akan dijelaskan pada tabel di bawah ini:

No.
Pedidikan Formal
Pendidikan Nonfrmal
1.
Dapat diselenggarakan dalam gedung sekolah
Tidak pernah diselenggarakan secara khusus di gedung sekolah
2.
Diadakan bagi kepentingan penyelenggara pendidikan
Tidak bermaksud mengadakan dengan atas nama kepentingan penyelenggara pendidikan
3.
Pendidikan diprogram secara tertentu
Tidak ada program
4.
Ada waktu belajar tertentu
Tidak ada waktu belajar yang ditentukan
5.
Metode mengajar formal
Metode belajar nonformal
6.
Ada evaluasi sistematis
Tidak ada evaluasi yang sistematis
7.
Diselenggarakan oleh pemerintah atau swasta
Pada umumnya tidak diselenggarakan oleh pemerintah

C.    Pendidikan Orang Dewasa
Pendidikan dewasa dirumuskan sebagai suatu proses yang menumbuhkan keinginan untuk bertanya dan belajar secara berkelanjutan sepanjang hidup. Belajar bagi orang dewasa berhubungan dengan bagaimana mengarahkan diri sendiri untuk bertanya dan mencari jawabannya.
Menurut Flores, et al (1983), seseorang akan termotivasi untuk belajar apabila ia dapat memenuhi keinginan dasarnya, yaitu antara lain;
a)    Keamanan (ekonomis, sosial, psikologis, dan spritual)
b)    Kasih sayang atau respons keakraban
c)    Pengalaman baru
d)    Pengakuan (status. Prestise, menjadi terkenal)



Di samping itu, ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi orang belajar, yakni faktor fisik yaitu suasana belajar, penerangan, ruangan dan faktor psikologi seperti sikap guru, dorongan atau dukungan teman, kebutuhan (Suprijanto, 2007).
Pendidikan oarang dewasa mempunyai beberapa definisi. UNESCO mendefinisikan pendidikan orang dewasa sebagai berikut. “Keseluruhan proses pendidikan yang diorganisasikan apapun isi, tingkatan, metode (formal atau tidak), yang melanjutkan ataupun menggantikan pendidikan semula di sekolah, akademi, dan universitas serta latihan kerja, yang membuat orang dianggap dewasa oleh masyarakat mengembangkan kemampuannya, memperkaya pengetahuannya, meningkatkan kualifikasi teknis atau profesionalnya, dan mengakibatkan perubahan pada sikap dan perilakunya dalam persfektif rangkap perkembangan pribadi secara utuh dan partisipasi dalam pengembangan sosial, ekonomi, dan budaya yang seimbang, serta bebas.”
Sementara Bryson menyatakan bahwa “pendidikan orang dewasa adalah semua aktivitas pendidikan yang dilakukan oleh orang dewasa dalam kehidupan sehari-hari yang hanya menggunakan sebagian waktu dan tenaganya untuk mendapatkan tambahan intelektual”.

Revess mengajukan bahwa pendidikan orang dewasa adalah suatu usaha yang ditujukan untuk pengembangan diri yang dilakukan oleh individu tanpa paksaan legal, tanpa usaha menjadikan bidang utama kegiatannya”.

sumber: Suprijanto. 2007. "Pendidikan Orang Dewasa". Jakarta: PT Bumi Aksara

0 comments:

Posting Komentar