Sabtu, 27 April 2013 By: Muthia Audina

Contoh bagaimana mereview Jurnal


JUDUL JURNAL                      : Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout pada Perawat di RSUD Serui–Papua
SUMBER JURNAL                                      :   Jurnal INSAN Vol. 13 No. 02, Agustus 2011
NAMA PENULIS JURNAL                         :  Efa Novita Tawale, Widjajaning Budi, Gartinia
NAMA PEREVIEW JURNAL                     :   Cipta Arief Wibawa
INSTANSI PEREVIEW JURNAL               :   Fakultas Psikologi USU

  1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Jurnal ini ingin mencoba mengangkat bagaimana sebenarnya hubungan antara motivasi kerja dengan kecenderungan burnout yang dikhususkan pada perawat yang bekerja di RSUD Serui-Papua. Berdasarkan hasil temuan yang disampaikan oleh jurnal ini, ada banyak fakta yang menyampaikan bahwa lemahnya motivasi perawat dalam bekerja menjadi salah satu faktor utama yang memungkinkan terjadinya burnout.
RSUD tempat peneliti melakukan penelitian adalah salah satu RSUD dengan jumlah perawat paling sedikit dengan hanya 120 orang perawat. Keterlambatan pembayaran gaji,  terbatasnya ketersediaan peralatan pendukung kinerja medis, serta tingkat absen pegawai yang cukup tinggi menjadi masalah utama yang jika dibiarkan maka akan semakin menurunkan motivasi kerja perawat di RSUD tersebut dan pada akhirnya akan mengarahkan pada tindakan burnout dari perawat yang bekerja.
Hipotesis penelitian ini adalah, ”Ada hubungan yang negatif antara motivasi kerja perawat dengan kecenderungan mengalami burnout pada perawat di RSUD Serui-Papua”.

  1. TEORI YANG DIGUNAKAN
Dalam penelitian ini, peneliti memakai teori burnout dan motivasi dalam bekerja dalam mengidentifikasi hubungan antara motivasi kerja perawat dengan kecenderungan burnout perawat tersebut.
  1. METODE PENELITIAN
Saya melihat peneliti menggunakan metode korelasional dalam melaksanakan penelitiannya, yang mana terdapat 2 variabel, yaitu:
variabel tergantung     : Kecenderungan mengalami burnout.
Variabel bebas             : Motivasi kerja perawat.
Populasi penelitian adalah perawat RSUD Serui-Papua yang berjumlah 120 orang. Menggunakan teknik purposive sampling, dengan  batasan  kriteria  sampel sebagai berikut: perawat dengan usia antara 24 – 56 tahun, bekerja minimal 2 tahun dan  merupakan  pegawai tetap. Alasan  peneliti menetapkan batasan sampel diatas adalah karena pada kriteria sampel yang ditetapkan sudah mulai menunjukkan  indikasi  adanya  kecenderungan burnout terhadap pekerjaannya.
  1. HASIL PENELITIAN
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang negatif antara motivasi kerja perawat dengan kecenderungan mengalami burnout pada perawat di RSUD Serui-Papua. Artinya semakin tinggi motivasi kerja yang dimiliki perawat maka kecenderungan perawat dalam mengalami burnout akan semakin rendah, begitu pula sebaliknya. Berdasarkan analisis product moment antara motivasi kerja perawat dengan kecenderungan mengalami burnout diperoleh hasil rxy sebesar -0,526 pada taraf signifikansi (p) 0,000 (p < 0,01). Dengan demikian motivasi kerja perawat mempunyai hubungan negatif dengan kecenderungan mengalami burnout pada perawat di RSUD Serui-Papua. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima.
Secara sederhana hasil ini menunjukkan bahwa semakin  tinggi motivasi  kerja  yang  dimiliki  perawat  maka kecenderungan  perawat  dalam  mengalami burnout  akan semakin rendah. Begitu juga sebaliknya.

  1. CRITICAL NOTES
Ø  Pandangan Terhadap Jurnal
Motivasi dalam bekerja adalah sebuah bentuk semangat dan keyakinan untuk terus berbuat lebih baik dalam pekerjaannya. Benar halnya seperti yang disampaikan Anoraga (2006) bahwa motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan. Dengan kata lain, motivasi kerja bisa kita artika sebagai salah satu hal yang memicu timbulnya semangat dalam bekerja, yang pada akhirnya tentu diharapkan dapat mengurangi efek burnout. Burnout sendiri, seperti yang pernah disampaikan oleh Pines & Aronson (dalam Kusumastuti,2005) adalah suatu bentuk ketegangan atau tekanan psikis yang berhubungan dengan stres kronik, dialami seseorang dari hari ke hari, yang ditandai dengan kelelahan fisik, mental, & emosional.
Secara umum jurnal ini cukup baik dalam mencoba mengeksplorasi bagaimana hubungan yang terjadi antara dua variabel yang diteliti. Hanya saja, karena jurnal ini sifatnya terbatas pada RS tempat penelitian dilakukan, untuk upaya generalisasi secara lebih jauh, rasanya masih harus diuji kembali. Karena tentu ada banyak sekali faktor yang mengakibatkan burnout terjadi. Bukan hanya terjadi lewat masalah yang seperti dipaparkan oleh peneliti, tapi masih banyak variabel lain yang mungkin memiliki korelasi langsung dalam mendorong terjadinya burnout pada seseorang terutama pekerja.
Selain itu, melihat dari hasil penelitian yang mengatakan bahwa faktor motivasi hanya berperan sebanyak 27,7% dalam menyebabkan burnout, artinya masih banyak faktor lain yang memungkinkan burnout itu terjadi yang mungkin bisa lebih besar dan memiliki pengaruh signifikan selain motivasi.
Ø  Sistematika Penulisan dan Penampilan Jurnal
Bahasa yang peneliti gunakan dalam memaparkan penelitiannya cukup mudah untuk dipahami dan tidak cenderung payah atau mengambang. Runut dan juga jelas tertata setiap poin yang ingin diangkat menjadi salah satu keunggulan utama dari jurnal penelitian korelasional ini.
Untuk tampilan jurnal sendiri baik dilihat segi judul maupun isi secara umum cukup menarik perhatian orang untuk kemudian melanjutkan membaca dan menelaah lebih lanjut apa yang sebenarnya sedang dibicarakan dan diangkat oleh sang peneliti. Poin-poin penting yang harus disampaikan juga dapat terlihat dengan jelas sehingga menjadikan jurnal ini sebagai salah satu penelitian yang layak untuk dibaca.

Daftar Pustaka
Tawale, Novita Eva. & Kolega. (2011). Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout pada Perawat di RSUD Serui–Papua”. Jurnal INSAN Vol. 13 No. 02.
 Manteman bisa searching sendiri yaaa jurnalnya :)

0 comments:

Posting Komentar